Like Box

Sabtu, 21 Januari 2017

Sudah Mau Imlek Penjualan Aksesoris Masih Sepi

Poker Online

Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2568 yang tinggal satu minggu lagi, pedagang aksesoris imlek di Kota Semarang keluhkan penurunan omzet penjualannya.

Penurunan penjualan aksesoris imlek, menurut Ferry Thio, pemilik usaha Oriental Fashion, Jalan Wot Gandul Timur 9B kawasan Pecinan Kota Semarang, pada tahun ini mencapai 25 persen.

"Kalau tahun ini kelihatannya ada sedikit penurunan. Biasannya kan setiap menjelang imlek, sebulan sebelumnya ada pesenan baju-baju atau barongsai, tapi tahun ini agak terjadi penurunan sekitar 25 persen," ungkap Ferry saat ditemui di tokonya, Sabtu (21/1).
Sudah Mau Imlek Penjualan Aksesoris Masih Sepi

Dari pengalamannya menjual aksesoris imlek, di tahun-tahun sebelumnya, biasanya pesanan datang membanjirinya sejak sebulan menjelang imlek dan puncak penjualan tertinggi pada dua minggu menjelang imlek.

"Biasanya setengah bulan sebelumnya banyak yang pesen, seperti bank-bank atau korporasi untuk menghias kantor," tuturnya.

Domino Online

Di tahun-tahun sebelumnya, setiap menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, pihaknya mengaku sanggup melayani pesanan barongsai hingga ke luar Pulau Jawa, namun kali ini pesanan kepadanya menurun.

Menurutnya, penurunan penjualan ini disebabkan karena perekonomian masyarakat sedang lesu dan sejumlah kebutuhan barang pokok sedang naik harganya.

Dari sejumlah aksesoris imlek yang dijualnya, yang paling diminati pembeli baju tongsam, yaitu baju khas Tiongkok yang biasanya didominasi dengan warna merah baik itu untuk perempuan maupun laki-laki. Di tempatnya baju yang biasa dipakai dalam film-film mandarin klasik ini dijual mulai dari harga Rp 25.000.

"Dari Rp 25.000 untuk yang anak-anak, sampai Rp 325.000 untuk yang impor, langsung dari Cina karena saya punya saudara di Cina," katanya.

Selain menjelang perayaan Tahun Baru Imlek seperti sekarang ini, dia juga menjual aksesoris khas negara tirai bambu setiap hari biasa.



0 komentar:

Posting Komentar