Like Box

Sabtu, 18 Februari 2017

Ingin Tahu Drama Apa Saja Yang Ada Saat Kamu Berpacaran?

Poker Online

Jatuh cinta memang menyenangkan. Merasa dicintai dan mencintai akan membuat perasaan menjadi berbunga-bunga. Sayangnya bagi beberapa orang cinta dapat menjadi sebuah drama. Fobia atau ketakutan berlebihan bisa terjadi karena apa saja, termasuk urusan cinta. Ketakutan ini bisa berupa gemetar, takut mendengar, maupun berdekatan dengan pasangan. Serem ya?

Berikut ini adalah beberapa jenis fobia cinta. Yuk, simak penjelasannya dari vemale di bawah ini. Check this out!

Tocaphobia
Fobia ini disebabkan karena rasa takut melahirkan. Ada trauma pada proses melahirkan sehingga menyebabkan trauma dan ketakutan pada melahirkan berikutnya. Pada fobia akut, penderita akan mengalami segala ketakutan yang berhubungan dengan melahirkan. Untuk menghindari phobia ini sebaiknya hindari membicarakan tentang melahirkan.
Ingin Tahu Drama Apa Saja Yang Ada Saat Kamu Berpacaran?

Gymnophobia
Fobia ini ditandai dengan ketakutan melihat tubuh yang telanjang, baik tubuh sendiri maupun pasangan. Fobia ini terjadi karena adanya trauma masa lalu atau kekerasan seksual yang dialami waktu kecil. Memberikan keyakinan pada pasangan bahwa hubungan yang dijalani adalah penuh cinta akan membantu untuk mengurangi risiko fobia ini.

Domino Online

Philemaphobia
Salah satu fobia yang disebabkan rasa takut pada ciuman. Fobia ini disebabkan trauma pada masa lalu, seperti traumatis saat ciuman dan ketakutan dengan mencium bau napas pasangan. Bersikap lebih tenang dan saling mengerti akan mengurangi risiko fobia ini.

Heterophobia
Heterophobia adalah ketakutan untuk bersentuhan dengan lawan jenisnya. Fobia ini bisa terjadi pada siapa saja, tidak peduli pria maupun wanita. Fobia ini terjadi akibat adanya rasa takut dan rasa trauma. Heterophobia tidak sama dengan homoseksual, karena pengidap heterophobia belum tentu suka dengan sesama jenis.

Demikian 4 fobia yang terjadi karena cinta. Jika memang kamu atau pun pasangan mengalami fobia di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada psikolog. Semoga informasi ini bermanfaat.


0 komentar:

Posting Komentar