Like Box

Senin, 27 Februari 2017

Jika Terjadi Perang Nuklir Maka Beberapa Tempat Ini Layak Menjadi Tempat Tinggal

Agen Poker Terpercaya

Perang nuklir tentu bukan hal yang main-main. Sekali perang dicetuskan, tentu akan ada banyak korban yang berjatuhan. Belum lagi ilmuwan memprediksi bahwa perang nuklir adalah penyebab kiamatyang bisa terjadi dalam waktu dekat.

Dalam hal ini, sebenarnya ada kebijakan keamanan bernama 'kepastian saling menghancurkan' atau mutually assured destruction (M.A.D.) yang bisa menjaga perang nuklir tidak terjadi. Meski demikian, memikirkan betapa 'kiamatnya' dunia jika hal tersebut terjadi, memikirkan rencana B bukanlah hal buruk.
Jika Terjadi Perang Nuklir Maka Beberapa Tempat Ini Layak Menjadi Tempat Tinggal

Ada beberapa tempat di dunia yang cukup aman jika kiamat yang dibuat oleh manusia ini akhirnya terjadi. Berbagai tempat ini tersedia karena sangat aman, atau sangat terpencil sehingga aman dan cocok untuk melanjutkan penghidupan.

1. Kepulauan Svalbard
Karena letaknya yang berada di Skandinavia, tak heran jika 60 persen dari kepulauan Svalbard dikelilingi oleh gletser dan gunung es. Kepulauan Svalbard terkenal oleh para ahli geografi sebagai 'pemukiman paling utara' di Bumi. Tentu karena terpencilnya tempat ini, jangkauan radiasi nuklir mungkin tak akan sampai ke sini.

Hal paling menarik yang menjadikan Svalbard cocok untuk tempat hidup di masa depan adalah sebuah tempat bernama Svalbard Global Seed Vault. Ini adalah sebuah kubah di salah satu pulau paling utara di kepulauan ini. Ini adalah sebuah bunker tempat menyimpan bibit dan biji-bijian tumbuhan secara global, terutama tanaman asli Svalbard. Tempatnya pun menarik. Svalbard yang terpencil dan berada di paling ujung Norwegia, tempat ini sering digunakan sebagai tempat penelitian ilmiah tentang atmosfer dan kelautan. Hal paling menarik di Svalbard adalah kemunculan Northern Lights atau Aurora Borealis yang sangat indah.

2. Madagaskar, Afrika
Kita mungkin sangat familiar dengan nama Madagaskar dan sangat mudah untuk mencarinya di peta dunia. Namun kita tentu tak sadar betapa terisolasinya tempat ini. Oleh karena itu, tempat ini sangat cocok untuk berlindung dari paparan nuklir dari pihak peperangan.

Madagaskar adalah sebuah negara berbentuk pulau yang sedikit terpisah dengan daratan benua hitam. Meski di luarnya terdapat pantai-pantai indah, peradaban di Madagaskar dibentengi oleh hutan, serta 'karst' yang terbentuk dari batu kapur. Kars ini adalah kontur permukaan Bumi yang berbentuk depresi tertutup yang terbuat dari batu kapur atau gamping. Dengan ini, seakan-akan jika kita di dalam Madagaskar, kita sudah dibentengi oleh beberapa tembok penghalau. Belum lagi, Madagaskar ini sangat terpencil dan terisolasi dari dunia luar. Saking terpencilnya, warga Madagaskar tetap berkomunikasi menggunakan bahasa Perancis yang jadi bahasa nasionalnya sejak lama, dan hidup dengan biaya hidup super murah, tak lebih dari Rp 20.000 per hari tiap individunya.

Agen Domino Terpercaya

3. Rusia
Tentu Rusia bisa jadi akan ada dalam salah satu pihak perang jika hal tersebut terjadi. Namun bukan berarti di Rusia sendiri tidak ada tempat aman. Paling tidak kita bisa hitung ada dua tempat aman di Rusia. Pertama adalah gunung Yamantau, di Mezhgorye, Republik Bashkortostan, Rusia. Tempat ini adalah tempat dibangunnya shelter nuklir di era Perang Dingin yang sebenarnya banyak dibangun di penjuru Rusia, namun dihancurkan karena runtuhnya era Soviet. Yang tersisa adalah di salah satu subyek federal Rusia yakni Bashkortostan tepatnya di gunung Yamantau.

Pada tahun 2000 lalu, fasilitas shelter nuklir di tempat ini diklaim adalah tempat paling aman nuklir di dunia, dengan mampu meredam 6 hantaman bom nuklir seara langsung. Dalam shelter ini juga bisa menampung 60.000 orang dengan cukup makanan dan air untuk berbulan-bulan. Selain di Gunung Yamantau, tempat kedua di Rusia yang cukup aman adalah Yakutsk. Tempat ini tak cuma terpencil, namun juga salah satu tempat terdingin di dunia, hingga membuat orangnya sangat jarang keluar rumah sehingga cukup damai. Bahkan, ada festival Ysyakh, yang diadakan dua hari untuk memperingati titik balik matahari di musim panas. Hal ini diperingati karena di musim dingin mereka sangat jarang keluar rumah. Bahkan, para penduduk di sana mengadakan kompetisi gulat, memakai pakaian adat Rusia dan berdansa-dansi dengan diiringi musik a la Rusia. Bagaimana tidak, ketika musim salju, temperaturnya dapat mencapai minus 64,4 derajat celcius. Sebagian besar rumah di Yakutsk dibangun dari beton dikarenakan temperatur mengerikan ini. Rumah di Yakutsk bisa jadi sebuah shelter sederhana dari paparan nuklir.


0 komentar:

Posting Komentar