Agen Domino Online
Faktor psikologis juga bisa menjadi penyebabObesitas yang dialami oleh anak atau remaja, terkadang terjadi karena mereka menjadikan makanan sebagai pelarian dari rasa putus asanya (frustrasi) terhadap pelajaran di sekolah atau masalah lainnya yang dihadapinya.
Cara mengetahui obesitas pada anak
Masalah obesitas pada anak mudah dikenali. Beberapa gejala klinis mudah terlihat seperti tinggi dan berat badan yang tidak seimbang, ukuran penis yang terlihat kecil (karena tenggelam akibat jaringan lemak di sekitar penis yang meninggi kemudian penumpukan lemak di sekitar perut dan sekitar payudara, dan bentuk kaki yang bengkok akibat terlalu berat menopang beban tubuh.
Dokter Laila Hayati, M.Gizi, SpGK menjelaskan pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, rendahnya kontrol orang tua terhadap makanan yang dikonsumsi anak, menjadi faktor dominan anak terkena obesitas. Menurutnya, obesitas bisa dicegah.
Obesitas pada anak bahayanya tidak hanya meningkatkan risiko penyakit kronis. Anak yang mengalami obesitas juga dapat mengalami masalah secara sosial dan emosional. Sehingga, masalah ini tidak bisa dianggap sepele, kegemukan pada anak menimbulkan beberapa masalah yang cukup serius, berikut di bawah ini pembahasannya:
(masalah pada fisik)
1. Diabetes tipe 2
Obesitas pada anak banyak terjadi karena pola makan yang tidak baik (makan berlebihan), salah satunya konsumsi makanan dan minuman manis yang telalu banyak. Diabetes tipe 2 adalah sebuah penyakit kronis yang paling mungkin terjadi pada anak obesitas. Ilmu kedokteran di Amerika Serikat mengemukakan diabetes tidak hanya berpotensi menyerang orang dewasa, tetapi juga rentan menyerang anak usia belasan tahun yang mengalami kelebihan berat badan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada sebelas anak. Sebelas anak yang sedang terserang diabetes dan membutuhkan lebih banyak insulin untuk menghilangkan ketergantungan terhadap pil diabetes. Seperti dilansir dari AP, seorang ahli bedah anak di Cincinnati Children's Hospital Medical Center yaitu D. Thomas Inge menemukan keterkaitan kelebihan berat badan pada anak dengan resiko diabetes tipe ke-2.
2. Asma
Anak-anak yang kelebihan berat badan lebih berisiko terserang asma. Hal itu karena kelebihan lemak di dalam tubuh yang dapat berakibat anak rentan mengalami sesak napas Bobot tubuh berlebihan mendatangkan beban tambahan bagi paru-paru, menyebabkan munculnya penyakit ini.
Agen Poker Online
3. Sistem imun yang tergangguObesitas meningkatkan resiko inflamasi. Dimana masalah inflamasi bisa mempengaruhi otak, yang membuat suasana hati lebih mudah berubah.
4. Kolesterol dan tekanan darah tinggi
Konsumsi makanan secara berlebihan, ataupun konsumsi makanan yang tidak sehat, tinggi lemak, tinggi kandungan gula dll, bisa mengakibatkan anak mengalami tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Hal itu karena terjadinya penumpukan plak di pembuluh darah, karena terlalu banyak lemak didalam tubuh. Penumpukan plak ini, jika berlangsung terus-menerus dalam waktu panjang membuat penumpulan tersebut masuk ke tahap mengeras, dan akhirnya menyumbat pembuluh darah, yang artinya meningkatnya resiko serangan jantung dan stroke.
Dokter Laila Hayati, M.Gizi, SpGK mengatakan bahwa obesitas dapat menyebabkan arteri karotis dan kolesterol tidak normal, karena kondisi di dalam darah terdapat banyak lemak sehingga membahayakan pembuluh darah. "Orang yang mengalami obesitas juga berpotensi mengalami gangguan hati, gangguan makan, anoreksia, infeksi kulit dan asma, serta gangguan pernafasan lainnya," katanya
5. Perlemakan hati non-alkohol
Perlemakan hati non-alkohol merupakan penyakit organ hati karena masalah kegemukan yang dialami, bukan karena konsumsi alkohol. Penyakit ini mengakibatkan jaringan parut dan kerusakan hati.
6. Pubertas dini
Obesitas juga mengakibatkan anak mengalami ketidakseimbangan hormon, hal ini jarang dibahas. Akibat kondisi ketidakseimbangan hormon membuat anak bisa mengalami pubertas dini, seperti menstruasi lebih awal dari umumnya yang terjadi.
7. Gangguan pernapasan
Anak yang mengalami obesitas lebih rentan terkena masalah gangguan pernapasan. Sehingga, anak sering mendengkur saat tidur.
8. Gangguan tidur
Masalah obesitas bisa membuat pernapasan anak yang mengalaminya menjadi tidak normal, seperti yang sering terjadi adalah mendengkur saat tidur. Kualitas istirahat (tidur) anak menjadi menurun akibat gangguan pada pernapasannya ini.
Salah gangguan tidur yang paling dikhawatirkan pada anak dengan obesitas adalah OSA (obstructive sleep apnea), merupakan sebuah kondisi napas berhenti saat tidur yang akhirnya dapat menyebabkan kematian.
0 komentar:
Posting Komentar