Agen Domino Online
Demam dengue / Dengue fever / DF dan demam berdarah dengue / DBD / dengue haemorrhagic fever / DHF, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot, dan atau nyeri sendi yang disertai penurunan dari sel darah putih, adanya bercak kemerahan di kulit, pembesaran kelenjar getah bening, penurunan jumlah trombosit dan kondisi terberat adalah perdarahan dari hampir seluruh jaringan tubuh.Pemeriksaan rutin dapat dilakukan berupa pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan : haemoglobin, haematokrit, leukosit, dan trombosit. Pemeriksaan antibodi yang lebih spesifik adalah IgG dan IgM dengue.
a. Trombosit : umumnya terdapat penurunan pada hari ke 3 – 8. Angka trombosit kurang dari 100.000 merupakan indikasi untuk perawatan.
b. Hematokrit : kebocoran plasma menyebabkan pengentalan dari darah, ditentukan dengan peningkatan kadar hematokrit yaitu > 20% yang biasanya terjadi pada hari ke 3.
c. Faktor pembekuan darah (PT, aPTT) : akan meningkat apabila di curigai sudah terjadi fase perdarahan.
d. Ureum/kreatinin : merupakan pemeriksaan fungsi ginjal, dapat terjadi peningkatan akibat perdarahan yang hebat tanpa terapi yang adekuat.
e. Elektrolit : melihat kekurangan cairan dalam tubuh akibat demam yang berkepanjangan dan asupan cairan yang kurang.
f. Golongan darah : apabila diperlukan tambahan darah akibat pendarahan yang cukup banyak.
g. IgM : terdeteik setelah hari ke 3 – 5, meningkat sampai minggu ke-3 dan menghilang setelah hari ke 60-90.
h. IgG : pada infeksi primer terdeteksi pada hari ke 14, sedangkan infeksi sekunder terdeteksi pada hari ke 2.
Untuk tau bagaimana cara menceah penyakit DBD maka kita terlebih dahulu mengetahui agent nya . Adapun agent penyakit DBD Ciri – ciri nyamuk penyebar penyakit yaitu :
a. Warna hitam dan bercak putih pada badan dan kaki
b. Hidup dan berkembang biak didalam rumah dan sekitarnya ( bak mandi, tempayan, drum, kaleng, ban bekas, pot tanaman air dll.
c. Hinggap pada pakaian yang bergantung, kelambu dan ditempat yang gelap dan lembab
d. Menggigit disiang hari
e. Kemamapuan terbang kira – kira 100 meter
2. ETIOLOGI DAN SIFAT PENYAKIT DBD
DBD disebabkan oleh Gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue (sejenis arbovirus), yang merupakan virus dari genus Flavivirus, yang memiliki beberapa jenis yaitu DEN-1 sampai DEN-4, dan di Indonesia palng banyak adalah virus DEN-3. Infeksi virus dengue ini dapat terjadi reaksi silang dengan virus lain seperti virus yellow fever, japanese enchepalitis dan west nile virus, yang akan memperberat gejala dari infeksi virus ini sendiri.
Etiologi Penyakit DBD :
a. Virus dengue
Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke dalam Arbovirus (Arthropodborn virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu virus dengue tipe 1,2,3 dan 4. Keempat tipe virus dengue tersebut terdapat di Indonesia dan dapat dibedakan satu dari yang lainnya secara serologis.
b. Vektor
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor yaitu nyamuk aedes aegypti, nyamuk aedes alboptictus, aedes polynesiensis dan beberapa spesies lain merupakan vektor yang kurang berperan.
Nyamuk Aedes berkembang biak pada genangan Air bersih yang terdapat bejana – bejana yang terdapat di dalam rumah (Aedes Aegypti) maupun yang terdapat di luar rumah di lubang – lubang pohon di dalam potongan bambu, dilipatan daun dan genangan air bersih alami lainnya ( Aedes Albopictus). Nyamuk betina lebih menyukai menghisap darah korbannya pada siang hari terutama pada waktu pagi hari dan senja hari.
c. Host
Jika seseorang mendapat infeksi dengue untuk pertama kalinya maka ia akan mendapatkan imunisasi yang spesifik tetapi tidak sempurna, sehingga ia masih mungkin untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun virus dengue tipe lainnya. Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan terjadi jika seseorang yang pernah mendapatkan infeksi virus dengue tipe tertentu mendapatkan infeksi ulangan untuk kedua kalinya atau lebih dan dapat pula terjadi pada bayi yang mendapat infeksi virus dengue untuk pertama kalinya jika ia telah mendapat imunitas terhadap dengue dari ibunya melalui plasenta.
3. MASA INKUBASI /MASA PENULARAN
a. Masa Inkubasi
Masa inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut:
Demam tinggi yang mendadak 2 – 7 hari ( 38 – 40 derajat Celsius ).
Pada pemeriksaan uji tomiquet, tampak adanya jentik (pupura) perdarah.
Adanya perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), mimisan (Epitaksis), buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lender bercampur darah (melena) dan lain – lainnya.
Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari 3 – 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000/mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (Anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
Mengalami pendarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
Munculnya bintik – bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
Rasa sakit pada persendian.
b. Masa Penularan ke Manusia
Orang yang terinfeksi DBD, yang masih dalam periode 3-7 hari setelah demam, kemudian digigit oleh nyamuk Aedes betina, lalu nyamuk itu menyebarkan virus DBD di dalam tubuhnya.
Agen Poker Online
4. FASE PENYAKIT DBDa. Fase Demam Tinggi.
Terjadi pada hari 1 - 3.Ditandai dengan demam yang mendadak tinggi disertai sakit kepala, badan terasa ngilu dan nyeri, mual. Seringkali disertai dengan bintik merah di kulit yang tidak hilang saat kulit diregangkan.Tanda ini adalah tanda umum yang mudah diketahui oleh orang-orang yang awam dalam bisang kesehatan.Dengan mengetahui tanda ini, berarti tingkat kewaspadaan kita perlu ditingkatkan.
b. Fase Kritis.
Fase ini terjadi pada hari ke 4-5.Fase ini ditandai dengan demam yang mulai menurun disertai dengan penurunan kadar trombosit dalam darah dan fase ini seringkali mengecohkan karena seolah-olah demamnya turun dan penyakitnya sembuh.Namun inilah yang disebut FASE KRITIS dan kemungkinan terjadinya "dengue Shock Sindrome".Pada fase ini dapat terjadi pendarahan hidung, mulut, kulit pucat dan dingin, serta terjadi penurunan kesadaran.Hal inilah yang terjadi dengan tetangga saya yang akhirnya tidak tertolong.
c. Fase Penyembuhan.
Fase ini terjadi pada hari ke 6-7.Dalam fase ini keadaan umum dari penderita mulai membaik.Dan pada saat ini alangkah baiknya bila penderita diberikan gizi yang baik untuk meningkatkan keadaannya serta juga meningkat kadar daripada trombositnya
5. DISTRIBUSI KEJADIAN PENYAKIT
a. Distribusi Penyakit DBD Menurut Orang
DBD dapat diderita oleh semua golongan umur, walaupun saat ini DBD lebih banyak pada anak-anak, tetapi dalam dekade terakhir ini DBD terlihat kecenderungan kenaikan proporsi pada kelompok dewasa, karena pada kelompok umur ini mempunyai mobilitas yang tinggi dan sejalan dengan perkembangan transportasi yang lancar, sehingga memungkinkan untuk tertularnya virus dengue lebih besar, dan juga karena adanya infeksi virus dengue jenis baru yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan DEN 4 yang sebelumya belum pernah ada pada suatu daerah.
Pada awal terjadinya wabah di suatu negara, distribusi umur memperlihatkan jumlah penderita terbanyak dari golongan anak berumur kurang dari 15 tahun (86-95%). Namun pada wabah-wabah selanjutnya jumlah penderita yang digolongkan dalam usia dewasa muda meningkat. Di Indonesia penderita DBD terbanyak pada golongan anak berumur 5-11 tahun, proporsi penderita yang berumur lebih dari 15 tahun meningkat sejak tahun 1984.
b. Distribusi Penyakit DBD Menurut Tempat
Penyakit DBD dapat menyebar pada semua tempat kecuali tempat-tempat dengan ketinggian 1000 meter dari permukaan laut karena pada tempat yang tinggi dengan suhu yang rendah perkembangbiakan Aedes aegypti tidak sempurna. Dalam kurun waktu 30 tahun sejak ditemukan virus dengue di Surabaya dan Jakarta tahun 1968 angka kejadian sakit infeksi virus dengue meningkat dari 0,05 per 100.000 penduduk menjadi 35,19 per 100.000 penduduk tahun 1998. Sampai saat ini DBD telah ditemukan diseluruh propinsi di Indonesia.
Meningkatnya kasus serta bertambahnya wilayah yang terjangkit disebabkan karena semakin baiknya sarana transportasi penduduk, adanya pemukiman baru, dan terdapatnya vektor nyamuk hampir di seluruh pelosok tanah air serta adanya empat tipe virus yang menyebar sepanjang tahun.
c. Distribusi Penyakit DBD Menurut Waktu
Pola berjangkitnya infeksi virus dengue dipengaruhi oleh iklim dan kelembaban udara. Pada suhu yang panas (28-32 ) derajad celcius , dengan kelembaban yang tinggi, nyamuk Aedes aegypti akan tetap bertahan hidup untuk jangka waktu lama. Di Indonesia karena suhu udara dan kelembaban tidak sama di setiap tempat maka pola terjadinya penyakit agak berbeda untuk setiap tempat. Di pulau Jawa pada umumnya infeksi virus dengue terjadi mulai awal Januari, meningkat terus sehingga kasus terbanyak terdapat pada sekitar bulan April-Mei setiap tahun.
0 komentar:
Posting Komentar